Makna Lagu Eleanor Rigby – The Beatles. Eleanor Rigby rilis di single ganda bersama Yellow Submarine (1966) dan jadi salah satu lagu paling gelap sekaligus paling indah The Beatles. Paul McCartney menulisnya di usia 24, tapi liriknya terasa seperti ditulis orang berusia 80 tahun yang sudah melihat segalanya. Dengan string octet yang dingin dan vokal berlapis, lagu ini mengangkat tema kesepian modern yang sampai sekarang masih terasa menusuk. BERITA BOLA
Karakter yang Tercipta dari Nama Kuburan: Makna Lagu Eleanor Rigby – The Beatles
Paul awalnya pakai nama “Daisy Hawkins”, lalu diganti jadi Eleanor setelah melihat nama di toko di Bristol. “Rigby” dia ambil dari toko anggur di dekatnya. Bertahun-tahun kemudian, dia menemukan batu nisan sungguhan bertuliskan “Eleanor Rigby” di halaman gereja St. Peter, Woolton, Liverpool – tempat dia pertama kali bertemu John Lennon saat remaja. Paul bilang itu kebetulan yang membuat bulu kuduk berdiri. Eleanor dalam lagu adalah wanita tua yang mengambil beras jatuh di pernikahan orang lain, lalu mati sendirian tanpa ada yang datang ke pemakamannya. Father McKenzie menulis khotbah yang tak pernah didengar siapa pun, lalu mengubur Eleanor sendirian. Dua orang tak saling kenal, tapi sama-sama kesepian di kota yang sama.
“All the Lonely People” yang Nyata di Sekitar Kita: Makna Lagu Eleanor Rigby – The Beatles
Paul terinspirasi dari pengamatan kecil: nenek-nenek yang duduk sendirian di taman, pendeta yang berjalan tanpa tujuan. Dia bilang, “Saya sering bertanya-tanya, dari mana semua orang kesepian ini berasal?” Lagu ini jadi potret masyarakat urban 60-an yang makin individualis: orang hidup berdampingan tapi tak pernah benar-benar bertemu. Chorus “Ah, look at all the lonely people” terdengar seperti jeritan bisu yang terjebak di kepala pendengar.
Aransemen String yang Membekukan
George Martin mengaransemen double string quartet tanpa vibrato – teknik klasik yang membuat suara terdengar kaku dan dingin, seperti gereja kosong di musim dingin. Tidak ada drum, tidak ada gitar listrik, hanya biola dan cello yang menusuk. Paul ingin lagu ini terasa seperti film horor Hitchcock, tapi tentang kesepian, bukan pembunuhan. John, George, dan Ringo hanya bernyanyi backing vocal – lagu ini hampir sepenuhnya milik Paul dan George Martin.
Kesimpulan
Eleanor Rigby adalah lagu The Beatles yang paling jauh dari image ceria mereka, tapi justru paling dekat dengan kemanusiaan. Paul berhasil membuat dua karakter fiktif yang terasa lebih nyata daripada orang di sebelah kita. Lebih dari 50 tahun kemudian, setiap kali string itu dimulai, kita langsung teringat: di balik keramaian kota, masih ada Eleanor yang mengambil beras jatuh dan Father McKenzie yang menulis khotbah untuk kursi kosong. Lagu ini bukan cuma tentang kesepian, tapi pengingat agar kita tidak jadi bagian dari “all the lonely people” itu. Karena pada akhirnya, seperti yang ditulis Paul, “no one was saved”.